Postingan

Menampilkan postingan dengan label pendidikan agama

PEMIKIRAN TENTANG BELAJAR MENGAJAR AL QURAN

 PEMIKIRAN IBNU SAHNUN TENTANG BELAJAR MENGAJAR AL-QURAN BIOGRAFI IBNU SAHNUN Ahmad Ubaedi Fathuddin (Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Pekalongan) Nama lengkap Ibnu Sahnun adalah Abu Abdullah Muhammad bin Abi Sa’id bin Habib bin Hisan ibnu Hilal bin Bakar bin Robiah al-Tunukhi. Nama asli yang diberikan orang tuanya adalah Abdu al-Salam, yang kemudian karena kejeniusan dan kecerdasannya ia bergelar Sahnun yang berarti Burung Elang (al-Tho-ir-Hadid al-Nadzor), dan ia seorang syeikh terkenal yang mengembangkan madzhab Maliki di Qairuwan Afrika Utara. Beliau lahir di Qairawan, Tunisia, Afrika Utara (202-256 H/813-869 M) dan merupakan pemikir yang yang mempelopori pembaharuan pendidikan di zaman keemasan Islam (Hijazi, 1995: 62). Ibnu Sahnun lahir dan tinggal di daerah penganut fanatik madzhab Maliki (Ahlu al-Madinah), melalui didikan ayahnya, Abu Said Sahnun yang juga seorang Syeikh terkenal yang pertama kali mengajarkan madzhab Imam Maliki Pemikiran Ibnu Sahnun Tentang

PERCERAIAN DAN SEBEB-SEBAB PERCERAIAN

TALAK: PERCERAIAN DALAM SYARIAH Ada sejumlah waktu dalam kehidupan manusia ketika hal itu menjadi tidak mungkin lagi untuk meneruskan hubungan yang ramah antara suami dan istri. Ini adalah bagian dari kehidupan manusia yang alami meskipun prestasi dan pengetahuan manusia berkembang menjadi nyata.  Setan menjadi musuh yang nyata bagi manusia, datang untuk memainkan perannya di masa kejayaan manusia. Keadaan yang baik apapun tidak membawa dampak yang menguntungkan. Kondisi ini terjadi ketika pernikahan menjadi tidak mungkin lagi. Hal ini lebih baik berpisah ketimbang membawa keadaan rumah tangga ke neraka. Dan yang sering menjadi korban adalah anak sebagai salah satu unit dalam rumah tangga. Dalam agama Islam pernikahan adalah kontrak, dan kontrak harus dibuat akan tetapi bukan ketika hal itu menjadi sisi kemanusiaan yang tidak mungkin. Ini mungkin saja terjadi dan syariat memperbolehkannya. Ketika permasalahan muncul dipermukaan, salah satu dari keduanya harus tetap tenang semasa hubung

TEORI PEMBELAJARAN MENURUT EDWARD LEE THORNDIKE

Makalah Fakultas Ilmu Tarbiyah, Fakultas keguruan, Fakultas Ilmu Pendidikan TEORI PEMBELAJARAN EDWARD LEE THORNDIKE Disusun Oleh : AGASOFT INFORMATION TEAM PENDAHULUAN   A. Latar Belakang Teori belajar selalu bertolak dari sudut pandangan psikologi belajar tertentu. Dengan perkembangannya psikologi dalam pendidikan, maka berbarengan dengan itu bermunculan pula berbagai teori tentang belajar, justeru dapat dikatakan bahwa dengan tumbuhnya pengetahuan tentang belajar. Maka psikologi dalam pendidikan menjadi berkembang sangat pesat. Didalam masa perkembangan psikologi pendidikan dijaman mutakkhir ini muncullah secara beruntun beberapa aliran psikologi pendidikan, masing-masing yaitu : - Psikologi Behavioristik - Psikologi Kognitif, dan - Psikologi Humanistic. B. Permasalahan Dari ketiga aliran psikologi tersebut, behavioristik adalah merupakan salah satu aliran yang dimiliki oleh Edward Lee Thorndike sehingga dalam makalah ini penulis akan mengangkat tentang : 1. Biograf

Makalah aliran baru yang berkembang di indonesia

Makalah Pengatahuan dan Perbangan Agama Disusun Oleh : AGASOFT INFORMATION TEAM BAB I PENDAHULUAN Munculnya fenomena aliran baru yang dianggap sesat tidak terlepas dari problem psikologis baik para tokoh pelopornya, pengikutnya serta masyarakat secara keseluruhan. Problem aliran sesat mengindikasikan adanya anomali nilai-nilai di masyarakat. Aliran sesat bukan fenomena baru, selain dia mengambarkan anomali, juga kemungkinan adanya deviasi sosial yaitu selalu ada komunitas yang abnormal. Baik ia berada dalam abnormalitas demografis, abnormalitas sosial, maupun abnormalitas psikologis. Sedangkan bentuk deviasi dapat bersifat individual, situasional dan sistemik (Kartono, 2004:16). Abnormalitas perilaku seseorang tidak dapat diukur hanya dengan satu kriteria, karena bisa jadi seseorang berkategori normal dalam pengertian kepribadian tetapi abnormal dalam pengertian sosial dan moral. Demikian halnya dengan para penganut aliran sesat, akan diperoleh kriterium kategori yang tidak tegas