KAIDAH MENULIS KARYA ILMIAH DAN JENIS-JENISNYA
A. Karya ilmiah
Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Jenis-jenis karya ilmiah
Secara umum karya ilmiah dapat dikelompokkan menjadi 6 bagian :
1. Skripsi
2. Tesis
3. Disertasi
4. Makalah
5. Artikel
6. Laporan Penelitian
Skripsi, tesis dan disertasi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi
mahasiswa program sarjana, magister dan doktor. Karya ilmiah ini merupakan
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi di suatu perguruan
tinggi. Skripsi, tesis dan disertasi yang ditulis dapat berdasarkan hasil
penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, kajian numerik, kajian analitik,
ataupun hasil pengembangan suatu teknologi.
Sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada, yang membedakan ketiga bentuk karya
ilmiah tersebut dapat dilihat aspek kuantitatif dan kualitatif. Tugas sarjana
merupakan kelompok karya ilmiah. Nama yang digunakan ini menyesuaikan nama mata
kuliah yang menauinginya. Dari aspek kuantitatif, disertasi lebih berat bobot
akademiknya dibandingkan dengan tesis. Tesis lebih berat bobot akademiknya
dibandingkan dengan skripsi. Pembandingan ini juga sangat sulit diberikan pada
jenis karya ilmiah yang berbeda jauh topik ataupun antar bidang yang berbeda.
Oleh karena itu perbedaan dari aspek kualitatif juga harus dilihat. Aspek
kualitatif dapat dilihat dari berbagai aspek permasalahan, aspek kajian
pustaka, aspek metodologi, aspek hasil penelitian, dan aspek kemandirian
berpikir dalam penyelesaian masalah. Aspek kualitatif ini perlu dilibatkan
dalam membandingkan ketiga jenis karya ilmiah akademik tersebut. Laporan tugas
sarjana merupakan salah satu bentuk karya ilmiah yang dapat dimasukkan dalam
kelompok skripsi. Isi tugas sarjana dapat penelitian lapangan dan industri,
perancangan sistem, pembuatan peralatan, penelitian ilmu dasar, berupa sistematika
penulisan dan cakupan tulisan karya ilmiah ini sangat tergantung pada judul
karya ilmiah tersebut. Isi tugas sarjana ditekankan pada inovasi baru ataupun
keoriginalan karya ilmiah yang dituangkan dalam laporan tugas sarjana. Untuk
tugas sarjana bertemakan tentang perancangan alat, mahasiswa diwajibkan untuk
menyitir minimal dua buah paten untuk memastikan alat yang dirancang tidak
melanggar paten, atau untuk memastikan apakah alat yang dibuat dapat
dipatenkan. Paten dapat disitir melalui internet atau sumber-sumber lainnya.
Sedangkan tugas sarjana yang bertemakan ilmu dasar, ulasan tentang penelitian
sebelumnya ataupun informasi mutakhir yang terkait wajib disintir dari berbagai
pustaka baik itu publikasi cetak ataupun website. Etika dan kode etik yang lazim
ditumbuhbudayakan dalam penulisan karya ilmiah harus diikuti. Hak cipta dan
paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik. Penulis harus
memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-norma
yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu
diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan
pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan
sumber data ataupun informan.
Bahasa dan Tanda Baca
Bahasa tulisan dapat dimengerti dengan baik bila kalimat-kalimat yang telah
ditulis sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Tanda
baca berperan penting dalam bahasa tulisan. Tanda baca yang tidak lengkap dapat
menyebabkan isi tulisan sulit dimengerti. Oleh karena itu perlu dibahas
aturan-aturan penulisan tanda baca, kata-kata serta judul-judul yang menjadi
materi dalam tulisan tersebut.
1. Penulisan tanda baca
Tanda baca titik (.), titik dua (:), titik koma (;), tanda seru (!), persen
(%), dan tanda tanya (?) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.
* Penulisan tanda baca yang tidak baku
Jumlahnya sekitar 10 %
* Penulisan tanda baca yang baku
Jumlahnya sekitar 10%.
Tidak ada spasi (jarak) antara kata di dalam kurung dengan tanda kurung dan
tanda kutip.
* Penulisan tanda baca yang tidak baku
Kesalahan ( error ) dapat diabaikan.
* Penulisan tanda baca yang baku
Kesalahan (error) dapat diabaikan.
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil(<), tambah (+),
kurang (-), kali (x), dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum
dan sesudahnya. * Penulisan tanda baca yang tidak baku P=0,01 S:T=Y
A>B C B C < G
A + B = C
2. Penulisan Kata
Penulisan kata dapat dikelompokkan atas kata dasar, kata turunan, kata ulang,
kata gabungan, kata depan, partikel, dan kata ganti.
1. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis satu kesatuan.
Contoh:
Buku ini buku baru
Kelas itu penuh sesak
Siswa sedang makan nasi
2. Kata Turunan
Kata turunan adalah kata dasar yang telah berubah karena mendapatkan imbuhan
baik itu awalan, sisipan, dan akhiran. Kata dasar tersebut telah dirangkai
dengan imbuhan-imbuhan itu.
Contoh:
berkembang biak
melipatgandakan
memberitahukan
berwisata
belajar
beri tahukan
merindukan
pascasarjana
dasawarsa
dwiwarna
3. Kata Ulang
Bentuk kata ulang harus ditulis lengkap dengan kata hubung. Contoh: pura-pura,
mata-mata, hura-hura, mondar-mandir, sayur-mayur, undang-undang, kupu-kupu,
lauk-pauk.
4. Kata Depan
Kata depan, di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali
di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan
daripada.
Contoh:
Ibu pergi ke Bandung
Paman datang dari Bali
Kakak tiba di Singapura
5. Kata Ganti
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata-kata yang mengikutinya.
–ku, –mu dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh:
Bukuku dan bukumu tertinggal di meja perpustakaan. Apa pun yang kaumiliki tidak
dapat dipinjam.
6. Partikel
Partikel –lah, –kah, –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
Marilah kita berangkat ke kampus.
Siapkah yang menang dalam pertandingan nanti?
Partikel pun ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya kecuali untuk
kata-kata yang telah dianggap terpadu benar seperti meskipun, adapun, kendatipun,
maupun, sungguhpun, andaipun, biarpun, bagaimanapun, dan kalaupun.
Contoh:
Dia pun mengetahui sindikat tersebut.
Mobil-mobil besar pun diijinkan melewati jalan ini.
3. Penulisan Judul
Penulisan judul yang umum digunakan dalam penulisan karya ilmiah sangat penting
untuk diuraikan di sini. Dengan demikian keseragaman dalam tulisan karya ilmiah
yang diatur dengan panduan ini dapat diperoleh.
1. Judul Bagian dan Sampul Depan Laporan
Judul Bagian ditulis dengan gaya penulisan semua huruf kapital. Bila terdiri
atas beberapa baris, maka baris pertama paling panjang dan baris berikutnya
lebih pendek serta ditulis dengan gaya di tengah-tengah.
Contoh:
PENGEMBANGAN MESIN PENDINGIN HEMAT ENERGI
STUDI TEKNO EKONOMI DALAM PERANCANGAN MESIN
2. Judul Bab
Judul bab ditulis dengan gaya penulisan huruf pertama kapital kecuali partikel
atau kata depan.
Contoh:
Bab III
Prosedur Optimasi dan Formulasi
Bab I
Pendahuluan
Bab IV
Pengujian dan Analisis
3. Judul Subbab
Judul bab juga ditulis dengan gaya penulisan huruf pertama kapital kecuali
partikel atau kata depan.
Contoh:
Subbab pada Bab II
2.2 Ulasan Singkat Penelitian Terdahulu
2.3 Prinsip Dasar
Subbab pada Bab III
3.3 Metode Optimasi dan Parameter Studi
3.4 Penurunan Formulasi dan Pemrograman
4. Penyingkatan Kata
Tulis penuh semua singkatan seperti: dan lain lain, dan sebagainya, dan
seterusnya (bukan ditulis dengan cara ini: dll., dsb., dst.). Penyingkatan
suatu istilah dapat diberlakukan, bila memang istilah tersebut panjang dan
terlalu sering muncul dalam teks. Untuk penyingkatan ini, kepanjangan istilah
tersebut harus dimuculkan pertama kali ketika istilah tersebut pertama kalinya
disebutkan dalam teks.
5. Penggunaan dan Penulisan Istilah Asing
Sesuai dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, istilah-istilah
keilmuwan ataupun teknik yang telah dibakukan sebaiknya digunakan dengan
benar. Istilah-istilah asing yang sudah punya pandaan dalam bahasa Indonesia,
sebaiknya penggunaan istilah Indonesia yang diutamakan.
Sitematika Karya Ilmiah
Sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikan dengan sistematika yang
diminta oleh media publikasi (jurnal atau majalah ilmiah), sebab bila tidak
sesuai akan sulit untuk dimuat. Sedangkan suatu karya ilmiah tidak ada artinya
sebelum dipublikasi. Walaupun ada keragaman permintaan penerbit tentang
sistematika karya ilmiah yang akan dipublikasi, namun pada umumnya meminta
penulis untuk menjawab empat pertanyaan berikut: (1) Apa yang menjadi masalah?;
(2) Kerangka acuan teoretik apa yang dipakai untuk memecahkan masalah?; (3)
Bagaimana cara yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah itu?; (4) Apa yang
ditemukan?; serta (5) Makna apa yang dapat diambil dari temuan itu?
Paparan tentang apa yang menjadi masalah dengan latar belakangnya biasanya
dikemas dalam bagian Pendahuluan. Paparan tentang kerangka acuan teoretik yang
digunakan dalam memecahkan masalah umumya dikemukakan dalan bagian dengan judul
Kerangka Teoritis atau Teori atau Landasan Teori, atau Telaah Kepustakaan, atau
label-label lain yang semacamnya. Paparan mengenai apa yang dilakukan dikemas
dalam bagian yang seringkali diberi judul Metode atau Metodologi atau Prosedur
atau Bahan dan Metode. Jawaban terhadap pertanyaan apa yang ditemukan umumnya
dikemukakan dalam bagian Temuan atau Hasil Penelitian. Sementara itu paparan
tentang makna dari temuan penelitian umumnya dikemukakan dalam bagian Diskusi
atau Pembahasan. Tentu saja sistematika karya ilmiah ini tidak baku, atau harga
mati. Sistematika karya ilmiah sangat bergantung pada tradisi masarakat
keilmuan dalam bidang terkait, jenis karya ilmiah (makalah, laporan penelitian,
skripsi). Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyai tingkat keformalan yang
tinggi, seperti misalnya skripsi, sistematika penulisan lebih baku, dan
beberapa paparan lainnya sering diminta dari mahasiswa, seperti seperti
Kesimpulan dan Rekomendasi (Saran-Saran) pada bagian akhir, atau Kata Pengantar
pada bagian awal.
Banyak jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman informasi yang ada
dalam dokumen laporan, makalah, atau skripsi, lengkapnya. Abstrak yang ditulis
secara baik memungkinkan pembaca mengenali isi dokumen lengkap secara secara
cepat dan akurat, untuk menentukan apakah isi dokumen sesuai dengan bidang
minatnya, sehingga dokumen tersebut perlu dibaca lebih lanjut.
Abstrak sebaiknya tidak lebih dari 250 kata (dalam satu atau dua paragraf),
menyatakan secara singkat tujuan dan lingkup penelitian/pengkajian, metode yang
digunakan, rangkuman hasil, serta kesimpulan yang ditarik.
Dalam tradisi pendidikan tinggi dalam bidang sains, kegiatan praktikum menjadi
bagian penting dari program pendidikan. Hal ini disebabkan oleh pentingnya
peranan kegiatan praktikum dalam mengembangkan kompetensi ahli sains. Praktikum
menjadi wahana untuk: (1) Pemantapan pengetahuan teoretis yang telah dipelajari;
(2) Pengembangan keterampilan menggunakan peralatan-peralatan standar
laboratorium sains; (3) Pembinaan sikap ilmiah dalam bekerja di
laboratorium sains; dan (4) Pengembangan kemampuan menulis laporan kegiatan
laboratorium. Kombinasi antara pemahaman yang kuat aspek-aspek teoretis,
kemampuan merancang eksperimen/penyelidikan untuk memecahkan masalah dengan
mengaplikasikan pengetahuan teoretik tadi, keterampilan bekerja di
laboratorium, serta kemampuan menulis laporan sehingga layak dipublikasi, merupakan
unsur-unsur penting dari kompetensi seorang ilmuwan. Seperti halnya karya
ilmiah lainnya, laporan praktikum mesti memenuhi kriteria: (1) Nalar (logic);
(2) Kejelasan (clarity); dan (3) Presisi (precision). Dalam kaitan ini
kecermatan berbahasa dalam menulis laporan sangat penting peranannya, karena
faktor ini dapat membuat suatu laporan memenuhi tiga kriteria tadi. Perlu
diingat bahwa sebuah laporan praktikum adalah wahana penyampaian pesan dari
mahasiswa sebagai komunikator kepada pembaca laporan itu (dosen dan mahasiswa
lain) tentang: (1) Masalah apa yang diselidiki; (2) Pengetahuan teoretis apa
yang dijadikan landasan bagi penetapan prosedur/metode penyelidikan: (3) Apa
yang dilakukan untuk pengumpulan data dan informasi; (4) Data apa yang
terkumpul dan temuan apa yang dihasilkan dari analisis data; (5) Pembahasan
(diksusi) tentang hasil yang diperoleh, khususnya mengenai implikasi temuan ;
(6) Kesimpulan apa yang dapat ditarik.
Sesuai dengan fungsi laporan praktikum yang dikemukakan di atas, laporan praktikum
umumnya terdiri atas komponen-komponen: (1) Tujuan, yang memaparkan
permasalahan apa yang akan diselidiki; (2) Teori, yang memaparkan konsep dan
prinsip yang melandasi penyelidikan yang dilakukan; (3) Alat dan bahan, yang
merupakan paparan tentang jenis alat dan bahan yang dipakai, baik nama maupun
ukuran. Apabila alat ukur elektronik tertentu dipergunakan, hendaknya
disertakan merk dan nomor serinya. Bahan kimia perlu dilaporkan dengan
konsentrasinya (bila larutan) dan kemurniannya (bila zat murni); (3) Prosedur
percobaan, yang memaparkan tahap-demi tahap yang dilakukan; (4) Hasil
Percobaan, yang mengungkapkan data yang telah ditabulasi, hasil analisis data,
baik secara statistik maupun tidak, serta temuan-temuan penting percobaan
sebagai hasil analisis data; (5) Pembahasan, yang mengungkapkan rasionalisasi
(penjelasan yang masuk akal) terhadap berbagai temuan yang menarik, misalnya
perbedaan antara prediksi teoretis dengan realita yang diamati; (6) Kesimpulan,
sebagai pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara
menyeluruh.
Karya ilmiah perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya
ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain
penulisan karya ilmiah rujukan tersebut perlu memuat nama pengarang, judul
karya ilmiah, tahun penerbitan, serta penerbitnya. Tata cara penulisan daftar
pustaka perlu juga memberikan isyarat apakah karya ilmiah yang dirujuk itu
berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak
dipublikasi, dokumen Web, dll. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan
untuk menuliskan daftar pustaka. Namun demikian terdapat banyak versi tata cara
penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang oleh masyarakat
keilmuan dalam masing-masing bidang. Tata cara penulisan daftar pustaka yang
disarankan dalam “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” di UPI diadopsi sebagian
besar dari tata cara yang ditetapkan “American Psychological Association
(APA)”. Tata cara ini berbeda dengan yang ditetapkan oleh American Chemical
Sosiety, yang keduanya juga berbeda dari tata cara yang ditetapkan oleh
Chemical Society of Japan (CJS). Namun, untuk penulisan karya ilmiah dalam
konteks pendidikan di UPI, mahasiswa diwajibkan mengikuti pedoman yang
ditetapkan UPI. Tata cara apapun dapat saja dipakai asalkan pemakaiannya
konsisten. Namun demikian apabila karya ilmiah kita ingin dipublikasikan dalam
jurnal tertentu, kita harus menyesuaikan diri dengan tata cara penulisan daftar
pustaka yang ditetapkan oleh redaksi jurnal tersebut.
Kerangka acuan penyusun karya ilmiah
Kerangka acuan ini dimaksudkan sebagai pegangan pokok dalam penyusunan karya
ilmiah. Kerangka acuan ini dimaksudkan sebagai pedoman umum yang di dalamnya
memuat informasi pokok berikut penjelasannya yang wajib diperhatikan oleh
peserta seleksi dalam menyusun karya ilmiah. Kegagalan untuk memenuhi seluruh
atau sebagian dari elemen kunci yang terkandung dalam kerangka acuan ini akan
berakibat pada pengurangan nilai.
Penulisan buku Daftar Acuan (References) dan Daftar Pustaka (Bibliography)
dalam Makalah ilmiah, Skripsi, Tesis dan disertasi.
Dewasa ini banyak sumber informasi yang dapat dipakai untuk menulis tulisan
ilmiah dalam majalah ilmiah, skripsi, tesis dan disertasi yang tidak hanya
terbatas dari sumber informasi dari buku atau laporan saja, tetapi juga dari
internet, surat kabar, laporan lembaga, tesis/disertasi orang lain atau dari
sumber kedua yang dikutip oleh seorang penulis, dan sebagainya.
Pedoman baku yang pertama adalah bahwa semua informasi yang bukan dari hasil
penelitian sendiri harus dikutip sumber di mana informasi itu diperoleh dan
dimasukkan dalam Daftar Acuan (Reference List, References) pada akhir tulisan.
Kaidah ini mendidik diri kita agar jujur dalam menulis ilmiah.
Perbedaan antara Daftar Acuan dan Daftar Pustaka
Dalam laporan penelitian, penulisan dalam majalah, tesis dan disertasi hanya
dipakai Daftar Acuan, yaitu informasi yang diacu dari sumber lain, yang
dimanfaatkan dalam penelitian dan dikutip (cited) baik esensinya maupun
statement lengkapnya dalam teks penulisan tesis/disertasi atau laporan
penelitian. Penulis dari sumber informasi yang diacu ini harus tercatat dalam
Daftar Acuan pada halaman terakhir dari penulisannya.
Sedangkan Daftar Pustaka adalah daftar bacaan yang disarankan untuk dibaca dan
tidak diacu dalam tulisan, dalam tesis/disertasi/laporan, tetapi sekedar untuk
memperluas wawsan bagi mereka yang ingin mengetahuinya lebih lanjut. Daftar
Pustaka tidak disarankan dalam penulisan laporan penelitian, skripsi, tesis dan
disertasi. Maksudnya tentu agar penelitian, skripsi, tesis dan disertasi
memanfaatkan.
Pedoman mengutip sumber informasi dalam teks
1. Kutipan (Citation)
Jika dalam text (tulisan) Anda mengutip informasi, pandangan maupun pendapat
sesorang penulis lainnya, maka nama penulis dicantumkan dengan tahun
publikasinya dalam tanda kurung. Nama penulis ini harus masuk dalam Daftar
Acuan .
Contoh:
“….focus penelitian Dahuri (1983) pada pemberdayaan masyarakat………”
Kalau nama tidak dipakai dalam teks, tetapi mengacu kepada tulisan penulisnya,
maka nama dan tahun dari tulisan ditulis dalam kurung pada akhir kalimat.
Contoh:
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu cara terbaik dalam pengelolaan wilayah
pesisir secara lestari (Dahuri 1996).
Jika lebih dari satu penulis, maka contoh-contoh di atas ditulis sebagai
berikut:
Contoh:
“……Brown and Biven (1977) menekankan pada aspek etika……”
Jika lebih dari dua penulis, maka ditulis sebagai berikut:
Contoh:
“……. …. Bock et al. (1989) meneliti gerakan tektonik di Sumatera dengan cara
pengamatan GPS….”
Jika nama-nama penulis tidak dicantumkan dalam teks, maka acuan dilakukan pada
akhir kalimat.
Contoh:
“……………….propagasi gelombang elektromagnetik (Pibram et al. 1984).”
Dapat acuan kita lebih khusus lagi dengan mencantumkan halaman di mana kutipan
itu berada. Dapat ditulis sebagai berikut:
Contoh:
“…… (Valenstein 1983, pp.284-289) ……………..” atau
“………………………………. (McCaffery et al. 1990, hal. 29)”
Kalau dalam tulisan kita hanya memakai satu acuan saja, dan setiap kali acuan
itu dipakai dalam teks, ada baiknya kita menulis nomor halaman yang kita kutip
agar tidak membosankan.
Contoh:
Permasalahan yang paling serius di lingkungan perairan Australia adalah
penurunana kualitas air (Australia’s Ocean Policy 2001)
Penerapan dari undang-undang Pemukiman Lepas Pantai ditetapkan dalam bulan
Februari 1983 (Australia’s Ocean Policy 2001)
Negara persemakmuran juga dapat melakukan pengaturan dengan memberikan pengaruh
terhadap permasalahan internasional (Australia’s Ocean Policy 2001)
Ada baiknya acuan yang sama dipakai dalam berbagai kalimat diberi tambahan
halaman di mana kutipan tersebut diacu.
Contoh:
“Permasalahan………………….” (Australia’s Ocean Policy, hal. 35-36)
“Penerapan …………… ………” (Australia’s Ocean Policy, hal. 76)
“Negara persemakmuran …………….” (Australia’s Ocean Policy, hal. 157)
2 Kutipan dari beberapa Acuan
Semua acuan dapat ditulis dalam teks dengan memakai satu tanda kurung dibatasi
dengan semi-kolom.
Contoh:
(Brown 1878; Gordon 1975; Meares 1967; Pribram et al. 1974; Thorne 1972)
3. Sumber kedua
Umumnya kita tidak membaca sumber aslinya tetapi membaca dari sumber lainnya
(sumber kedua) yang mengutip sumber aslinya
Contoh:
Dalam (Dahuri et al. 1996) ada kutipan sebagai berikut pada halaman 11:
“Seringkali keterpaduan yang diartikan sebagai koordinasi antara tahapan pembangunan
di wilayah pesisir dan lautan yang meliputi: pengumpulan dan analisis data,
perencanaan, implementasi dan kegiatan konstruksi (Sorensen dan McCreary 1990)”
Bagi Dahuri, cs buku Sorensen cs adalah sumber pertamanya. Bagaimana kita yang
tidak mempunyai bukunya Sorensen cs, tetapi ingin mengutip statemen di atas,
yang ada dalam bukunya Dahuri cs. Bagaimana acuan ini masuk dalam teks Anda.
Sumber pertama kita adalah Dahuri et al., dan tidak membaca bukunya Sorensen
dan McCreary, maka ditulis dalam teks Anda sebagai beri
“ ……suatu studi oleh Sorensen & McCreary (1990) (dikutip dalam Dahuri, et
al. 1996, halaman 11), mengatakan ….” atau
“……. Suatu studi oleh Sorensen & McCreary (1960), dalam Dahuri, et al.
(1996), mengatakan ………
Beberapa kesalahan yang sering terjadi pada penulisan ilmiah
1. Kesalahan Struktur
Ada beberapa kesalahan yang sesekali muncul,seperti:
• tidak ada daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel
• bagian pendahuluan dan teori-teori pendukung terlalu banyak ditampilkan
sehingga mendominasi buku laporan/thesis.
2. Penulisan Bagian Abstrak
Abstrak merupakan rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat .
Untuk itu isi dari abstrak tidak perlu “berbunga-bunga” dan berpanjang lebar
dengan latar belakang, cukup langsung kepada intinya saja. Memang sebuah
kesulitan yang dihadapi bagaimana caranya merangkumkan semua cerita menjadi
satu halaman.
3. Penulisan Bagian Kesimpulan
Sebuah kesimpulan adalah pernyataan yang dapat dibuktikan dalam penelitian,
dengan kata lain pernyataan itu tidak bisa muncul tiba-tiba pada bagian
kesimpulan tanpa pembuktian.
Contoh:
Program (software) ini berjalan lebih cepat pada computer Pen-tium IV dengan
kecepatan 1GHz, dibandingkan jika didijalankan di computer Pentium II dengan
kecepatan 233MHz.
Dalam contoh diatas, jika tidak membandingkan program dengan kedua jenis
komputer tersebut maka kita tidak boleh menuliskannya dalam kesimpulan.
4. Menuliskan istilah asing
5. Mengutip
6. Menuliskan Daftar Pustaka
7. dan lain-lain.
Bentuk dan Format Tugas Sarjana
1. Bagian Utama Laporan
Laporan tugas sarjana disusun dengan kerangka penulisan yang dapat memuat
hal-hal utama dan ini sangat tergantung pada topik tugas sarjana tersebut.
Adapun bagian-bagian yang harus ada dalam laporan tugas sarjana adalah:
a) Halaman Judul (bentuk sesuai template)
b) Lembar Pengesahan (bentuk sesuai template)
c) Abstrak dalam bahasa Indonesia (bentuk sesuai template)
d) Abstrak dalam bahasa Inggris (bentuk sesuai template)
e) Kata Pengantar
f) Daftar Isi
g) Daftar Notasi atau Simbol
h) Daftar Gambar
i) Daftar Tabel
j) Isi Laporan dengan contoh sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, dapat meliputi: Latar Belakang: berisikan uraian apa dan
mengapa topik yang dipilih tersebut mempunyai arti yang penting. Identifikasi
masalah: masalah-masalah yang mungkin timbul dari topik yang dipilih. Tujuan:
merumuskan tujuan utama dari masalah telah dipilih. Manfaat: kegunaan dari
hasil yang diharapkan. Batasan Masalah: memilih masalah dari kemungkinan yang
ada serta serta argumentasi. Sistematika Penulisan
Bab II Tinjauan Pustaka, dapat meliputi: Teori Dasar dan ulasan
penelitian-penelitian yang ada dan kajian pustaka terkait dengan topik Tugas
Sarjana.
Bab III Peralatan dan Prosedur Pengujian atau Prosedur Optimasi atau Formulasi
dan Optimasi.
Bab IV Hasil dan Analisis serta Diskusi, berisikan hasil-hasil yang terkait
dengan parameter studi dan tujuan dari Tugas Sarjana serta analisis-analisis
lebih lanjut terhadap hasil hasil-hasil tersebut.
Bab V Kesimpulan dan Saran, berisikan kesimpulan menyeluruh dari hasil serta
saran-saran untuk perbaikan atau aspek lain yang perlu dikaji lebih lanjut.
Isinya harus sesuai tujuan pada bab pendahuluan dan analisis serta diskusi yang
telah diuraikan dalam bab sebelumnya.
Daftar Pustaka adalah lampiran (contoh perhitungan, list program utama, data
mentah, foto pengujian, disket/CD ROM, data lain yang dianggap perlu).
2. Beberapa Penjelasan Bagian Laporan
Berikut ini diberikan beberap penjelasan terkait dengan bagian-bagian dalam
laporan yang masih belum dijelaskan pada sub bab sebelumnya.
1. Abstrak
Abstrak ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Abstrak memuat inti sari tugas sarjana meliputi pendahuluan atau latar belakang
masalah, metode penyelesaian masalah dan diakhir dengan hasil-hasil utama tugas
sarjana. Dalam susunan penjilidan, abstrak bahasa Indonesia ditulis terlebih
dahulu kemudian disusul dengan abstrak bahasa Inggris.
2. Kata Pengantar
Bagian ini adalah harapan dari penulis terhadap karya tugas sarjananya serta
ucapan terima kasih yang disampaikan penulis. Bahasa yang
digunakan untuk bagian ini harus bahasa formal.
3. Daftar Isi
Berisikan isi tugas sarjana, dimulai dengan kata pengantar, daftar isi, daftar
simbol, daftar tabel, daftar gambar, bab-bab dari isi tugas sarjana, daftar
pustaka, dan lampiran.
4. Daftar Pustaka
Berisi pustaka-pustaka yang dijadikan rujukan selama mengerjakan tugas sarjana.
Cara penyusunan pustaka-pustaka dalam daftar pustaka mengikuti aturan dengan
penimoran. Semua pustaka-pustaka yang disintir di dalam karya tugas sarjana
harus masuk dalam daftar pustaka ini.
5. Lampiran
Sistematika penomoran bagian-bagian isi dalam lampiran mengikuti aturan
penomoran tersendiri. Bila lampiran dapat dikelompokkan, maka lampiran dapat
diberi nama lampiran A, kemudian lampiran B, lampiran C dan seterusnya. Bila
ada tabel ataupun gambar dalam lampiran tersebut, misalkan tabel ada dalam
lampiran A, tabel diberi nomor Tabel A.1, Tabel A.2, dan seterusnya. Demikian
juga untuk penomoran gambar, bila ada dalam lampiran B, maka diberi nama Gambar
B.1, Gambar B.2, dan seterusnya. Tata letak dan penyajiannya dapat mengikuti
pembahasan yang diberikan pada Bab IV.
3. Perujukan dan Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisikan nama-nama referensi yang benar-benar menjadi acuan
dalam penulisan ataupun pengerjaan tugas sarjana. Pustaka ini sebaiknya dirujuk
ataupun diulas dalam deskripsi tugas sarjana tersebut. Secara umum penulisan
daftar pustaka dapat dibedakan atas 2 yaitu penulisan dengan nomor urut dan
penulisan dengan urutan alfabet nama penulis. Dengan pertimbangan bentuk
tulisan yang lebih kompak dan mudah dilacak pustaka yang disintir dalam tugas
sarjana, perujukan dalam tugas sarjana diseragamkan dengan cara penulisan
menggunakan nomor urut. Daftar pustaka ditulis dengan urutan nama
pengarang/penulis, judul buku/artikel, nama jurnal, halaman, tahun penerbitan.
Pengurutan pustaka dapat didasarkan pada sistem alfabet nama penulis atau
penomoran. Urutan penomoran dimulai dari pustaka yang lebih awal dirujuk dan
kemudian diikuti dengan pustaka yang dirujuk berikutnya. Untuk pustaka dengan
pengurutan berdasarkan penomoran, semua nama penulis ditulis sesuai dengan
aslinya (susunannya tidak dibalik). Susunan nama asli yang dimaksud adalah
susunan nama yang mengikuti pengelompokan umum terdiri atas: first name, middle
name, dan last name (family name). Susunan nama penulis ini sangat tergantung
dari budaya atau asal negara ataupun daerah dari penulis. Nama penulis yang
merupakan nama pemberian (given name). Nama pemberian ini ditulis apa adanya
dan kata yang terakhirnya dianggap sebagai last name-nya.
Perujukan terhadap pustaka dengan nama penulis dan tahun untuk pengurutan
pustaka dengan sistem alfabet, dan nama penulis dan nomor urut pustaka untuk
daftar pustaka pengurutan dengan penomoran. Sedangkan perujukan yang lebih
menekankan substansinya maka pustaka ditulis diakhir kalimat dengan cara salah
satu perujukan yang telah dipilih.
1. Perujukan dari Buku yang diterbitkan
Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari buku yang diterbitkan diawali
dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama
keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan
kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti
judul buku, nama penerbit dan diakhiri dengan tahun terbitan. Judul buku
diketik dalam huruf miring. Edisi buku diletakkan setelah judul buku.
Contoh:
1. D. M. Bates dan D. G. Watts, Non Linear Regression Analysis and Its
Applications, John Wiley & Sons, New York, 1988.
2. M. J. Moran dan H. N. Shapiro, Fundamentals of Engineering Thermodynamics,
Edisi 3, John Willey & Sons, New York, 1996.
3. Steven C. Chapra and Raymond P. Canale, Numerical Method for Engineers,
Edisi 4, McGraw-Hill, 2002.
4. E. P. Popov, Engineering Mechanics of Solids, Prentice Hall, Engelwood
Cliffs, New Jersey, 1990.
5. W. D. Callister, Material Science and Engineering: An Introduction, Edisi 2,
John Willey & Sons, 1991.
6. G. Takeshi Sato dan N. Sugiarto Hartanto, Menggambar Mesin Menurut Standar
ISO, Edisi 1, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1981.
2. Perujukan dari Buku yang telah diterjemahkan
Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari buku yang telah diterjemahkan
diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama
keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama dan
kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian diikuti
judul buku dalam bahasa terjemahannya, setelah itu diikuti kata “terjemahan” +
nama penerjemah, nama penerbit dan diakhiri dengan tahun terbitan. Judul buku
diketik dalam huruf miring. Edisi buku dan jilid buku diletakkan setelah judul
buku.
Contoh:
1. J. L. Meriam dan L. G. Kraige, Mekanika Teknik – Statika, Jilid I, Versi SI,
terjemahan Tony Mulia, Penerbit Erlangga, 1988.
2. E. P. Popov, Mekanika Teknik, terjemahan Zainul Astamar, Penerbit Erlangga,
1993.
3. Perujukan Artikel dari Jurnal
Urutan penulisan data-data mengenai pustaka berupa artikel atau makalah dalam
jurnal diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan
nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama pertama
dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan kemudian
diikuti dengan judul tulisan, nama jurnal, nomor terbitan volume dan nomor
jilid jurnal, halaman awal dan akhir yang memuat artikel tersebut dan diakhiri
dengan tahun terbitan. Nama jurnal diketik dalam huruf miring. Volume ditulis
dengan huruf tebal, nomor jilid dari suatu volume ditulis di dalam tanda kurung
setelah nomor volume. Nomor halaman diawali dengan tanda titik dua.
Contoh:
1. I M. Astina dan H. Sato, A Rational Helmholtz Fundamental Equation of State
for Difluoromethane with an Intermolecular Potential Background, International
Journal of Thermophysics, 24(4):963-990, 2003.
2. Sigit Y. Martowibowo dan B. Suharto, Metode Ultrasonik untuk Menentukan Arah
Kristal Tunggal Berstruktur, Jurnal Teknik Mesin, 15(2):45-53, 2000. 3. D. B.
Fogel, An Introduction to Simulated Evolutionary Optimization, IEEE Trans. on
Neural Networks, 5(1):3-14, 1994.
4. J. W. Leach, P. S. Chappelear, dan T. W. Leland, Use of Molecular Shape
Factors in Vapor-Liquid Equilibrium Calculations with the Corresponding States
Principle, AIChE J., 14(4):568-576, 1968.
4. Perujukan Makalah yang Dipresentasikan
Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari makalah yang dipresentasikan
diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama,
kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga.
Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan
kemudian diikuti dengan judul makalah, nama forum makalah tersebut
dipresentasikan serta kota dan tanggal penyelenggaraan forum tersebut.
Contoh:
1. P. King, H. Mandair, C. Belton, H. Ho dan D. Copp, Modelling and Simulation
Tools to Calibrate an Engine Management on Board Diagnostic System,
dipresentasikan pada IEEE Seminar, London, 27 March 2000.
2. A. R. H. Goodwin, A. Fitt, K. Ronaldson, dan W. A. Wakeham, Micro Electro
Mechanical System (MEMS) for the Measurement of Density and Viscosity,
dipresentasikan pada 17-th European Conference on Thermophysical on
Thermophysical Properties, Bratislava, Slovakia, 5-8 September, 2005.
5. Perujukan Makalah dalam Prosiding
Urutan penulisan data-data mengenai pustaka dari makalah yang dimuat dalam
prosiding diawali dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama,
kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga.
Nama pertama dan kedua dapat disingkat. Nama penulis diakhiri dengan koma dan
kemudian diikuti dengan judul tulisan, nama prosiding, halaman awal dan akhir
yang memuat artikel tersebut dan diakhiri dengan tahun terbitan. Nama jurnal
diketik dalam huruf miring. Nomor jurnal diketik dengan huruf tebal, nomor
terbitan volume dalam tanda kurung setelah nomor volume.
Contoh:
1. C. Sarin, I M. Astina, P. S. Darmanto, dan H. Sato, Thermodynamic Equation
of State for Alternative Refrigerant of HC-600, prosiding Seminar Nasional
Tahunan ke-4 Teknik Mesin, G2-Konversi Energi, hal. 37-42, Kuta Bali, 2005.
2. B. Fajar, Sularso, A. Suwono, Priyono, Labraga dan C. Tournier, Experimental
Study of Wall Friction Structures from a Rotating Cylinder in Cross Flow,
Proceeding of International Conference on Fluid and Thermal Energy Conversions,
hal. 115-123, Bandung, 2000.
3. M. Fukushima, S. Ohotoshi, dan T. Miki, Thermodynamic Properties th
Measurements of HFC-32 and HFC-125, Proceeding of 19 Int. Cong. Refrig. IVa,
hal. 207-214, Hague, 1995.
6. Perujukan Artikel dari Majalah
Untuk artikel yang diterbitkan dalam majalah, rujukannya ditulis mulai dengan
nama penulis yang ditulis dengan nama pertama, kedua dan nama keluarga atau
given name bila tidak mempunyai nama keluarga. Nama penulis diikuti dengan
judul artikel, batas halaman dan tanggal bulan tahun penerbitan yang memuat
artikel tersebut. Bila nama penulis tidak dicantumkan dalam artikel tersebut,
maka yang pertama dimulai dengan judul artikel. Nama majalah diketik dengan
huruf miring.
Contoh:
1. Arnawa Widagda, NCP Removable Media: Media Penyimpan Massa Depan, Chip, hal.
70, Nopember-Desember 2001.
2. A. A. Hartanto, LBS Pemandu Yang Setia, Selular, hal. 58-59, Maret 2003.
3. Mengenal Teknologi Penunjang VAS, Selular, hal. 54-55, Maret 2003.
7. Perujukan Artikel ataupun Informasi dari Koran
Untuk artikel yang diterbitkan dalam koran, perujukannya yang ditulis dalam
daftar pustaka dimulai dengan nama penulis yang ditulis dengan nama pertama,
kedua dan nama keluarga atau given name bila tidak mempunyai nama keluarga bila
nama penulis disebutkan dalam koran tersebut. Nama penulis diikuti judul
tulisan dan nama koran serta tanggal pemuatannya. Nama media pemuat diketik
dengan huruf miring.
Contoh:
1. N. Hamzah, Belajar dari Jepang Perihal Pengelolaan Sampah, Kompas, 19 Juni
2006.
2. Hendardi, Kepemimpinan Antikorupsi, Kompas, 15 Juni 2006.
3. Merawat Mobil Hibrida, Kompas, 16 Juni 2006.
8. Perujukan Artikel atapun Informasi dari Website
Untuk artikel yang diterbitkan lewat internet, penulisannya harus mencantumkan
alamat lengkap situs yang memuat artikel tersebut. Urutan penulisan data-data
mengenai pustaka berupa artikel atau makalah dalam jurnal ataupun artikel dalam
majalah, penulisannya sama dengan terbitan dalam bentuk cetakan bila artikel
tersebut jurnal ataupun majalah elektronik. Pada akhirnya ditulis alamat
lengkap Website dan tanggal aksesnya. Nama media jurnal ataupun majalah diketik
dengan huruf miring.
Contoh:
1. P. Landon, An Introduction to Inflow Prevention, Pump and System, (Online),
March 2006 (http://www.pump-zone.com/articles/An_Intro.pdf, diakses 9 Maret
2006).
2. A. Dwan, Paper Complexity and the Interpresentation of Conservation
Research, Journal of the American Institute for Conservation,26(19):1987
(http://www.aic.stanford.edu/jaic/articles/jaic26-01-001.html, diakses 26 Juni
2006).
9. Perujukan Buku Manual yang Diterbitkan Perusahaan
Buku manual untuk peralatan juga merupakan pustaka yang penting untuk
dimasukkan dalam daftar pustaka terlebih lagi bila buku ini dirujuk di dalam
tulisan.
Contoh:
1. Tokyo Fatique Equipment, Fatique Rotating Bending Constant Amplitude
Manuals, Tokyo Fatique Equipment, Ltd., Tokyo, 1992.
2. Trane, Air Conditioning Manual, La Crosse, Trane, Ltd., 1994.
10. Perujukan Buku dari Suatu Lembaga
Buku dari suatu lembaga juga dapat dijadikan rujukan. Adapun tata cara penulisan
rujukan ini adalah diawali dengan nama lembaga, judul buku, nama institusi,
kota tempat penerbitan, dan diakhiri dengan tahun. Judul buku diketik dengan
huruf miring.
Contoh:
1. Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Pegangan
Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah, Depdikbud, Ditjen
Dikti, Jakarta, 1994.
2. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Pedoman Umum Pembentukan Istilah,
Balai Pustaka, Jakarta, 1980.
11. Perujukan Tugas Sarjana, Tesis dan Disertasi
Tata cara penulisan rujukan untuk karya ilmiah tugas sarjana, skripsi, tesis
dan disertasi didahului dengan nama penulis dengan susunan nama first name,
middle name dan family name atau nama, atau menulis sesuai dengan given name
bila tidak ada nama keluarga. Setelah nama penulis diikuti dengan judul karya
ilmiah tersebut, nama karya ilmiah, program studi dan nama fakultas serta
institusi, lalu diikuti dengan nama kota dan tahun. Judul karya ilmiah diketik
dengan huruf miring.
Contoh:
1. Juristiawan Fitriansyah, Pengembangan Persamaan Dasar Tingkat Keadaan
Sifat-Sifat Termodinamika untuk Propana, Tugas Sarjana, Teknik Mesin FTI ITB,
2006.
2. J. Newbold, Combustion Measurements and Modeling of an Industrial,
Gas-Fired, Flat-Glass Furnace, M.S. Thesis, Department of Mechanical
Engineering, Bringham Young University, Provo, Utah, 1997.
12. Perujukan dari Laporan Penelitian yang Tidak dipublikasikan
Laporan penelitian juga dapat dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah.
Adapun penulisannya dimulai dengan nama peneliti, diikuti dengan koma dan judul
laporan (ketik miring), penjelasan laporan serta lembaga dan kemudian diakhiri
dengan tahun.
Contoh:
1. K. Nielsen, Thermal Energy Storage: A State-of-the-Art, A report within the
research program Smart Energy-Efficient Buildings at NTNU and SINTEF, 2003.
2. I M. Astina, Development of Thermodynamic Property Models for Wide-Range
Fluid-Phase Propane and Normal Butane, Research Report for Osaka Gas
Foundation, ITB, 2005
13. Perujukan Buku Berisi Kumpulan Artikel (ada editor)
Penulisan buku sebagai rujukan ini sama dengan penulisan rujukan untuk buku. Di
belakang nama penulis ditambahkan (Ed.) bila editornya hanya seorang dan (Eds.)
bila editornya beberapa orang.
Contoh:
1. A. Bejan, P. Vadasz, dan D. G. Kroger (Eds.), Energy and the Environment,
Kluwer Academic Publishers, Boston, 1999.
2. W. A. Wakeham, A. Nagashima, dan J.V. Sengers (Eds.), Measurement of the
Transport Properties of Fluids, Blackwell Scientific Publications, Edinburgh,
1991.
14. Perujukan Artikel dalam Buku Berisi Kumpulan Artikel (ada editor)
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti judul artikel (tidak cetak
miring), penjelasan tentang artikel itu dimuat yaitu nama mengikuti penulisan
perujukan buku berisi kumpulan artikel. Batas halaman tempat artikel tersebut
berada diberi tanda dalam kurang diletakkan setelah judul buku. Judul buku dan
editor buku mengacu pada tata cara penulisan buku yang berisi artikel.
Contoh:
1. B. W. Webb, Advances in Modeling Radiative Transport in High Temperature
Gases, dalam A. Bejan, P. Vadasz dan D. G. Kroger (Eds.), Energy and the
Environment (hal. 75-87), Kluwer Academic Publishers, Boston, 1999.
2. J. L. Fogel, Evolutionary Programming in Perspective: The Top-Down View,
dalam J. M. Zurada, R. J. Marks II, dan C. J. Robinson (Eds.), Computational
Intelligence Imitating Life (hal. 135-146), IEEE Press, New York, 1994.
15. Perujukan Artikel dalam Jurnal/Proceeding dari CD-ROM
Penulisannya sama dengan perujukan artikel dalam jurnal cetak ditambah dengan
penyebutan CD-ROM dalam kurung.
Contoh:
1. I M. Astina dan H. Sato, State of the Art on Thermodynamic Modeling for HFC
Refrigerants: The Recent Challenge to Develop Fundamental Equations of State,
Proc. 2nd Doctoral Conference Asia Pacific Rim Universities, Mexico City,
Mexico, 2003 (CD-ROM).
2. E. F. May, T. J. Edwards, A. G. Mann, C. Edwards, An Improved Microwave
Apparatus for Phase Behavior Measurements in Lean Gas Condensate Fluids, th
Proc. 16
European Conference on Thermophysical Properties, London, 2002 (CD-ROM)
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, S., Arsjad, M. G., Ridwan. 1988. Pembinaan kemampuan menulis bahasa
Indonesia.. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Day, R. A. 1983. How to write and publish a scientific paper. Philadelphia: ISI
Press.
Fakultas Pascasarjana ITB.2003. Pedoman Penulisan Tesis. Bandung: Fakultas
Pascasarjana ITB.
Featherstone, W.E. 1996. Thesis Requirements for Honors, Masters and Doctoral
Students. Perth: Curtin University.
John S. Hartanto. 1995. Pedoman Umum Pembentukan Istilah, dan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.Surabaya: Penerbit Indah.
Kate L. Turabian. 1996. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and the
Edition. Chicago: The University of Chicago Press.
Phillips, E.M., and D.S.Puch. 1994. How to Get a PhD. Buckingham: Open
University Press.
Sudjana, Nana.1999. Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
The University of Chicago Press. 2003. The Chicago Manual of Style, 15 edition.
Chicago: The University of Chicago Press.
Universitas Negeri Malang. 2003. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,Tesis,
Disertasi,Artikel, Laporan Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang.